3:03 PM
0
Seperti apakah reaksi obat-obatan didalam tubuh kita? Berikut informasinya:
  1. Obat-obat antialergi golongan antihistamin (Benadryl, Claritin, CTM, Zyrtec, Incidal, dan sejenisnya) merupakan obat bersifat asam lemah yang penyerapannya terjadi dilambung. Obat-obatan jenis ini seharusnya diminum pada saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan) atau cukup diminum dengan air putih saja. Efek obat akan menjadi lambat jika diminum dengan susu karena menghambat proses penyerapan dilambung akibat adanya proses pencernaan susu.
  2. Antibiotik (penisilin seperti: amoksisilin, ampisilin, ciproflokasasin, ofloksasin, eritromisin, azitromisin, metronidasol, cotrimoksasol) seharusnya diminum saat perut kosong. Minum cukup dengan air putih, karena absorpsi terjadi dilambung. Sedangkan khusus untuk obat-obatan golongan tetrasiklin (tetrasiklin, oksitetrasiklin, doksisiklin, minosiklin) bila diminum dengan susu atau produk lain dari susu yang mengandung kalsium (yogurt), atau diminum bersama obat suplemen yang mengandung zat besi dan kalsium (multivitamin dan mineral), atau obat sakit mag (antacid) maka jenis obat-obatan golongan tetrasiklin ini sama sekali tidak terserap sehingga kemungkinan besar terjadi kegagalan terapi. Hal serupa juga berlaku untuk obat anti jamur (griseovulfin, ketokonazol, fluconazol).
  3. Obat pain killer dan anti inflamasi (reaksi tubuh terhadap kondisi cedera) seperti antirematik, anti-asam urat, anti bengkok sebagian besar bersifat asam agak tinggi (ibuprofen; seperti Nurofen, advil, aspirin, aspilet, aspro, dan asam mefenamat; seperti ponstan, mefinal) yang walaupun penyerapannya terjadi dilambung namun karena keasamannya yang tinggi dapat menyebabkan efek samping berupa nyeri lambung, maka seharusnya diminum dengan susu atau secepatnya sesudah makan. Begitu pula dengan obat anti inflamasi golongan non steroid harus diminum sesudah makan atau bersama susu. Lain lagi dengan parasetamol (panadol, tempra, lylenol), karena bersifat lebih basa lemah dan diserap di usus, maka lebih baik jenis obat ini diminum sebelum makan atau diikuti makanan sehingga akan segera sampai di usus untuk proses penyerapan.
  4. Obat asam mengandung teofilin atau aminofilin jangan diminum dengan kopi atau sesudah makan lemak tinggi karena adanya lemak tinggi atau kafein akan meningkatkan efek samping teofilin yaitu terjadinya gangguan jantung, palpitasi. Makanan berkarbohidrat tinggi seperti nasi akan menurunkan jumlah teofilin yang terserap.
  5. Antikolesterol (lovastatin, simvastatin, pravastatin) sebaiknya diminum dengan susu atau sesudah makan (kurang dari 2 jam sesudah makan) karena dengan adanya susu atau makanan akan meningkatkan absorpsi (penyerapan) obat.
  6. Obat cacing (pirantel pamoat) lebih baik diminum sesudah makan atau dengan susu karena akan terjadi peningkatan penyerapan.
  7. Antihipertensi ACEinhibitor (captopril dan golongan seperti capoten, vasotec, accupril) jangan diminum dengan jus buah atau sayuran yang mengandung kalium dan potassium tinggi seperti pisang, jeruk dan sayuran berhijau daun. Tingginya kalium akan meningkatkan efek obat sehingga bisa muncul efek samping pada jantung.
  8. Antasid. Jika sering mengkonsumsi obat mag (antasid) sebaiknya lebih banyak makan makanan yang mengandung zat besi. Antasid menyebabkan lambung menjadi basa dan menghalangi penyerapan zat besi.
Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Post a Comment